Jalan-jalan ke Belitung 8-10 November 2014

Pagi buta saat itu sehabis solat subuh, emak tiba-tiba ngasih penawaran yang susah gue tolak, gue diajakin jalan-jalan bareng temen kantornya untuk pergi ke Pulau Belitung, pulau yang memang gue favoritkan karena pesona alam nya yang indah (cuma bisa melihat dari internet saat itu). Langsung aja gue terima tawaran enyak, mumpung gratis, jalan-jalan asik, meskipun bareng orang-orang tua, enjoooy.


Sabtu, 8 November 2014 

Masih di pagi buta, buta banget malah yaitu sekitar jam setengah 2 pagi emak udah ngebangunin gue untuk siap-siap, secara pesawat yang kita tumpangi berangkat pagi banget, sekitar jam 5.55 pagi. Masih dalam keadaan setengah sadar akhirnya rombongan temen emak beserta gue dah sampe di Bandara Soekarno Hatta terminal 1C jam 4 pagi. Kita menumpangi pesawat Citilink pada saat itu. Selsai cek ulang peserta, masukin koper ke bagasi pesawat, akhirnya kita boarding 1,5 jam sebelum pesawat berangkat. Tepat pukul 6 pagi pesawat take off dan tiba di Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan tepat jam 7 pagi, tepat waktu banget euy mantap lah citilink emang. Sesampainya di bandara, kita sudah disambut oleh para guide yang akan mengantarkan kami berlibur selama 3H2M. Selepas keluar dari bandara, betapa kagetnya gue, jalanannya sepi banget, setiap 1 kilometer cuma lewat mobil satu. Usut punya usut gue nanya ama guide nya dan ternyata memang warga belitung agak kurang suka memakai mobil, cenderung motor. Dan yang membuat mencenangkan lagi, setiap 1 kilometer dapat ditempuh kurang dari 1 menit! Andai di Jakarta seperti ini juga ya. Oh ya tour guide yang kita pakai yaitu dari belitungisland.com. Sesampainya di pusat kota, kita sarapan dulu di tempat makan khas belitung yang ada di simpang lima kota Tanjung Pandan (ada tugu batu meteornya) pokoknya sering masuk tv (lupa nama warung makannya). 

Selsai sarapan kita langsung cus menuju penginapan di Bukit Berahu untuk menaruh barang dan melanjutkan untuk pergi ke pantai tanjung tinggi. Pantai Tanjung Tinggi merupakan tempat syutingnya film Laskar Pelangi. Batu-batu besar menjulang tinggi, pasirnya putih tetapi tidak menempel dikulit butirannya, sangat lembut. Tanjung Tinggi pokoknya merupakan tempat yang asik buat foto-foto atau buat sekedar berenang santai. Air lautnya biru bahkan ikan-ikan di dalamnya sangat terlihat jelas. Disini gue sendiri merasa betah, rasanya pengen buka baju trus berenang tetapi sayangnya gue mager.


Bebatuan di Tanjung Tinggi




Puas melihat keindahan Pantai Tanjung Tinggi, rombongan gue langsung meluncur ke daerah Gantung tepatnya di wilayah Belitung Timur. Perjalanan dengan jarak 90km ditempuh hanya 90 menit, mengagumkan! Sesampainya di daerah Gantung, rombongan gue melihat replika sekolah buat syutingnya film Laskar Pelangi. Gue nanya sana nanya sini, nanya guide nya pun jawabannya kurang memuaskan, padahal gue nanya apakah sekolah itu memang dulunya seperti itu lalu pindah ke lain tempat atau hanya sebagai properti syuting saja. Disana kita hanya bisa berfoto-foto ria sambil melihat isi sekolah yang sangat kecil ini. Kelasnya ga lebih besar dari kamar gue, serius kecil banget. Daerah di Gantung pun sangat gersang dan panas sebab merupakan bekas tambang timah disana. Tips berfoto disana, keep smile :)



Suasana dalam kelas
Setelah melihat sekolah tempat syuting nya film Laskar Pelangi, kami bergegas menuju Museum yang dibuat oleh penulis novel film tersebut. Ya Museum Kata yang dibuat oleh Andrea Hirata. Isi museumnya hampir keseluruhan koleksinya adalah tentang novel Laskar pelangi. Ada dari berbagai Negara dan Bahasa tentunya. Di dalam Museum pun ada tukang pos, kita bisa mengirim surat dengan membeli post card dan perangko. Ada pula yang berdagang kopi khas Belitung, mantaplah sambil melihat-lihat karya bang Andrea Hirata, sambil pula menikmati kopi khas daerah Belitung


Kupi-kupi dulu


Jeroannya Museum
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dengan mengitari wilayah Belitung Timur. Kami mampir sebentar di rumahnya Bapak Ahok yang di Belitung dan ke Manggar yang merupakan salah satu tempat syutingnya film Laskar pelangi lalu mengakhiri perjalanan trip hari pertama kami.

Minggu, 9 November 2014

Minggu pagi setelah istirahat pules di penginapan, kami kembali menjajaki keindahan Pulau Belitung di sudut lainnya. Ya, rencana kita hari ini adalah untuk keliling pulau dan bersnorkeling ria di Pulau Lengkuas yang tersohor di sana. Dengan menaiki perahu kecil dari Pantai Tanjung Kelayang, perjalanan dimulai ke arah Pulau Burung terlebih dahulu. Selama perjalanan arus ombak sangat bersahabat, ditambah pemandangan sekitar yang aduhai membuat mabok laut pun tidak terasa. Hanya sekitar setengah jam perjalanan akhirnya kami tiba di Pulau Burung. Mengapa dinamakan pulau Burung? Bukan karena banyak terdapat burung ya disana akan tetapi ada batu besar yang ujung nya menyerupai patuk burung, makanya warga sana menyebutnya pulau Burung.

Pulau Burung dari kejauhan

Ini nih batu yang jadi asal usul nama pulau Burung
Di pulau Burung kami hanya bersantai ria, gue sendiri pun snorkeling kecil-kecilan dengan pemandangan hanya pasir saja tanpa karang. Tetapi gue mencoba untuk menaiki batu burung tersebut apa daya sangat licin sekali dan banyak karang-karang tajam disekeliling batu. Puas menikmati pulau Burung kami semua beranjak menuju Pulau yang menjadi primadona wisata di Belitung, yaitu pulau Lengkuas. Pulau Lengkuas sendiri sangat mudah dikenali dari kejauhan, sebab ada satu icon yang hanya dimiliki oleh pulau tersebut dari beberapa pulau diantaranya, yaitu Mecusuarnya.
Sesampainya di pulau Lengkuas, langsung saja kami jalan lagi beranjak ke spot snrokeling yang tersohor di pulau ini. Sesampainya disana ombak pun sedikit tidak bersahabat, sedikit bergelombang sebab tiba-tiba awan mendung dan angin cukup kencang. Tetapi kami tidak mempedulikan itu, langsung aja kita nyebur, byuuur waw sekali, pemandangannya memang sangat indah ditambah banyak sekali ikan-ikan disana. Dengan memberikan potongan roti kecil, niscaya ikan pun akan langsung mengerubungin anda, sungguh pengalaman tiada duanya. Karangnya pun demikian, masih sangat indah sekali dan banyak. Tetapi sayang, kami tidak bisa berlama-lama disana karean tiba-tiba hujan datang mendera, alhasil kami semua harus meninggalkan spot snorkeling yang sangat indah itu.

Icon pulau Lengkuas ya Mecusuarnya

Dikerubungin Ikan


Karangnya yang masih sangat indah

Dari spot snorkeling kami sampai lagi di Pulau Lengkuas yang tidak jauh, kami neduh karena hujan cukup deras. Padahal jika hujan tidak datang, gue dan yang lain pengen banget naik ke puncak Mecusuarnya. Tetapi apa daya, Mecusuar akan ditutup apabila hujan ditambah petir.
Setelah hujan reda, kami bergegas meninggalkan pulau Lengkuas yang sangat indah itu untuk melanjutkan ke spot pulau terakhir yaitu pulau Batu Berlayar. Pulau ini sangat unik, sebab jika laut pasang maka pulau ini akan tenggelam dan menyisakan batu-batu raksasa yang menjulang. Apabila tidak, maka keindahan pulau ini sangat keren sekali dengan pasir putih yang sangat lembut. Disana pun kita bisa menlihat bahkan memegang bintang laut yang cukup besar. Di pulau Batu Berlayar sangat cocok buat kalian foto-foto karena memang sangat indah, tetapi sangat minim untuk bersnorkeling. Saat itu kami tidak berlama-lama disana, sebab cuaca yang semakin kacau ditakutkan ombak pun semakin besar.


Bintang laut Pulau Batu Berlayar



Selsai deh perjalanan kita dalam mengeksplor pulau-pulau indah di Pulau Belitung, setelah itu kami bermain-main ringan seperti sepedahan atau main kayak dan kembali lagi ke penginapan untuk istirahat karena besoknya kita harus bergegas pulang.

Senin, 10 November 2014

Setelah selsai packing, kami pun bergegas untuk meninggalkan penginapan menuju bandara untuk pulang. Tetapi sebelum ke bandara, kami menyempatkan diri dulu untuk mengunjungi Rumah Adat Belitung dan juga Danau Kaolin yang dekat dengan bandara. Dirumah adat kami melihat foto-foto zaman dahulu di Belitung dan juga beberapa adat istiadat disana. Tidak lama kami pun bergegas ke Danau Kaolin yang merupakan mata air terbesar yang ada di Pulau Belitung

Rumah Adat Belitung

Danau Kaolin tampak sisi kanan

Danau Kaolin tampak sisi kiri

Setelah menikmati keindahan danau Kaolin, berakhir pula perjalanan kita di Pulau Belitung. Kami pun saling foto bersama dan sayonara kepada 3 tourguide kami yang sangat asik dan kocak tapi sayang gue lupa namanya. Setelah itu kami diantar ke bandara dan keberangkatan pesawat kami jam 12.12 siang mengalami keterlambatan hingga jam 1 siang akibat hujan deras di wilayah Belitung.
Itulah akhir dari perjalanan gue yang ngintil bareng temen-temen enyak, tetapi suatu saat nanti gue harus kesini lagi bareng temen-temen sebab Belitung itu nagih banget!

Oh ya perlu diketahui buat kalian, di Belitung sama sekali tidak ada angkutan umum seperti angkot, bus, maupun ojek. Bagi kalian yang ingin ngelancong kesini ya mau ga mau harus menyewa mobil, sangat jarang bahkan hampir tidak ada penyewaan motor. Tetapi jika kalian tidak ingin repot, pakai saja jasa tour guide disana. Temen enyak gue pun pakai tour guide dari belitungisland.com karena memang pelayanannya cukup bagus menurut kami. Harganya pun bervariatif tinggal nyesuain kantong aja. Tiket pesawat ke Belitung pun cukup murah, gunakan saja maskapai Garuda Indonesia sebab harganya gajauh beda bahkan hampir sama dengan Citilink maupun Sriwijaya. Jadi, bagi yang mau ngelancong ke sana ya segitu aja tips nya. Eh iya ada lagi, jika kalian memang bener-bener ingin menikmati Pulau Belitung tanpa ada halangan seperti hujan deras atau ombak besar, berkunjunglah pada bulan april-agustus sebab kondisi cuaca pada bulan-bulan itu cukup bersahabat. Sekian tips dan juga tulisan dari gue, happy traveling!

Komentar

  1. Wooow ulasannya lengkap banget. Pengalaman yang keren dan aku doain mudah2an dikasih kesehatan selalu dan bisa balik lagi ke negeri laskar pelangi om.

    Senang banget rasanya ada yang promosiin wisata daerah kami selengkap ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sama-sama amiin bisa balik lagi kesana :D belitung memang alternatif wisata yang luar biasa indahnya dan cukup terjangkau dari akomodasinya juga

      Hapus
  2. Mas lain kali jangan foto lama2 sma bintang laut ya. kalau ga diangkat dari air sih gpp. tapi kalau diangkat dia ga bisa lama-lama dan bisa mati :(...terima kasih info liburannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh gitu ya, saya baru tau... Terimakasih sudah mengingatkan dan kedepannya saya akan beritahu kepada yang lain perihal ini :)

      Hapus

Posting Komentar