Pendakian Gunung Bongkok, Pesona Keindahan Alam di Tanah Parahyangan

Pesona gunung yang satu ini memang tiada duanya. Selain akses yang mudah di dapat dari mana saja khususnya saya dari Jakarta, gunung ini seolah menjadi daya terik sendiri untuk dijelajahi dan dinikmati keindahannya. Saya sendiri sebagai "korban" yang terpincut dan penasaran akan keindahan-keindahan yang disuguhkan oleh gunung ini. Saya mengajak tiga temen saya, laki-laki si Faisal yang februari lalu ikut bersama saya mendaki gunung Lawu, dan satu lagi perempuan si Jati, temen seperkecilan dari SD sampe dia nunggu nikah aja sekarang. Berlokasi di Purwakarta, Plered, Desa Cikandang, inilah gunung yang fenomenal akan keindahan yang disuguhkan nya. Gunung Bongkok!


Rencana ini saya adakan ga lama, jalan hari sabtu tanggal 7 Maret saya baru memberi kabar kepada dua bocah ini 5 hari sebelum nya. Mereka berdua mau meskipun si jati belum pernah sama sekali mendaki, tapi saya yakinkan ke dia bahwa gunung ini tidak seperti gunung pada umumnya yang memiliki medan yang cukup berat dan lama seperti gunung Ciremai, Lawu, Sumbing dsb.

Sabtu pagi 7 Maret 2015 kami berkumpul di stasiun Jakarta Kota guna membeli tiket kereta lokal tujuan Purwakarta. Tiket yang sangat murah seharga 3ribu rupiah dari Jakarta hingga Purwakarta membuat kami tercengang-cengang. Tepat pukul 09.45 pagi kereta berangkat dari Jakarta menuju Purwakarta

Tiketnya murah parah
Sesampainya di stasiun Purwakarta tepatnya jam 1 siang, kami bergegas solat terlebih dahulu di mushola stasiun. Ga pake lama setelah solat, kami bergegas mencari warteg dekat stasiun dulu guna mengisi perut kami yang sudah mulai memberontak. Tepat jam 2 siang kami bergegas dari warteg dan mencari angkot tujuan Plered. Ternyata angkot tujuan Plered tidak ada yang langsung dari depan stasiun, harus ke kota terlebih dahulu. Kami menaiki angkot hingga kota dan transit di pertigaan nya, lalu mencari angkot yang menuju Plered dengan ciri angkot yang berwarna hijau.

Perjalanan dari depan stasiun menuju pertigaan kota hanya memakan waktu 10 menit, lalu disambung dengan angkot dari kota menuju Plered memakan waktu paling lama 45 menit. Sesampainya di Plered, kami transit lagi ke kendaraan yang lain untuk menuju desa Cikandang dimana gunung Bongkok berada. Angkot menuju desa Cikandang sama seperti mobil-mobil biasa, seperti Carry, Kijang, Avanza dsb. Banyak sekali kendaraan tersebut di pasar Plered, tinggal kalian pilih aja yang paling sepi tapi lama berangkat, atau yang udah rame sempit-sempitan tapi langsung jalan. Lama perjalanan dari Plered menuju desa Cikandang paling lama 1 jam.

Sesampai nya di desa Cikandang, sudah terlihat jelas keindahan panorama gunung-gunung yang ada di Purwakarta. Dengan jelas dan memang sangat jelas ketika kalian turun dari angkot, dapat melihat gunung Bongkok dan gunung Parang yang bersebelahan layaknya gunung Sindoro-Sumbing. Sesampainya di desa kami membeli logistik seperti minum saja karena makanan-makanan sudah kami bawa dari rumah. Perjalanan dari desa Cikandang menuju pos 2 Munclu dimana kalian bisa mendirikan tenda atau tidur di saung yang di sediakan oleh paguyuban setempat hanya memakan waktu 15 menit jalan kaki dengan trek normal.

Gunung Bongkok dari pertigaan desa Cikandang

Perjalanan menuju pos 2 Munclu

Petunjuk arah menuju pos 2 Munclu
Jalur di dominasi pepohonan bambu


Sesampainya di pos 2 Munclu, kami registrasi terlebih dahulu kepada petugas sana yang sangat asik diajak ngobrol. Perorang dikenai biaya 5ribu saja dan bagi yang ingin menyewa saung untuk tidur, perorang dikenakan biaya lagi sebesar 10ribu. Karena kami tidak membawa tenda, alhasi kami menyewa saung yang menurut kami cukup bagus juga tersedia lampu, tempat sampah, dan colokan untuk mencharge HP (gunung happy deh pokoknya). Di pos 2 Munclu dengan ketinggian 666 mdpl, sudah terlihat jelas di depan mata sebagian waduk Jatiluhur yang sangat indah. Sumber air terakhir ada di dekat pos 2 Munclu, jalan turun sedikit kurang lebih 200 meter saja. Bagi yang membawa tenda, tersedia lahan yang cukup luas untuk mendirikan belasan tenda. Di pos 2 Munclu juga tersedia toilet yang disediakan khusus untuk para pendaki.

Akhirnya sampai juga


Area camp luas yang cukup untuk menampung belasan tenda

Saya dengan petugas sana
Bukti pembayaran "simaksi"

Saung diatas pohon (sudah full)

Saung yang kami tempati

Pemandangan luar biasa dari pos 2 Munclu

Kalian di bebaskan untuk mau masak sendiri atau membeli paket makanan yang disediakan warga sekitar. Kami memasak sendiri dengan mie, nasi, dan telor saja sudah sangat nikmat. Makin larut ternyata pendaki yang datang semakin banyak dan kami memutuskan untuk beristirahat lebih cepat sekitar pukul 9 malam guna melakukan pendakian esok hari pada pukul 4 pagi demi melihat sunrise.

Pagi hari ternyata kami bangun telat, seharusnya jam 3 sudah pagi untuk mempersiapkan diri dan bekel ternyata kami baru bener-bener bangun jam 4 kurang 15. Saat itu juga kami putuskan untuk naik setelah solat subuh saja. Untuk mendaki keatas, carrier atau daypack cukup disimpan di saung atau tenda saja. Cukup membawa air dan bekal untuk diatas sana. Kami mulai mendaki jam 5 lebih 15 menit, sudah tidak peduli akan sunrise lagi memang, yang penting melihat keindahan yang disuguhkan nya saja.

Pendakian awal di dominasi oleh pohon bambu dengan trek menanjak normal. Sesampainya bertemu dengan batu yang sangat besar, hutan pohon bambu beralih ke hutan pada umumnya dengan trek yang menggila. Trek dengan tanjakan curam bertubi-tubi menghantam kami. Dengan bantuan webbing yang terpasang, tetap saja kami suka mengalami kesulitan saat mendaki. Tanjakan 888 adalah salah satu tanjakan yang curam dengan trek yang panjang. Sangat menguras tenaga dan mental khususnya. Dan tanjakan gila yang menurut kami memang sangat gila karena trek yang sangat licin dengan tingkat kecuraman hampir 90 derajat adalah tanjakan 925. Naik nya saja mikir turunnya pun harus mikir banget secara matang sepertinya.

Salah satu trek nya

Ambil nafas dua nafas dahulu

Memasuki tanjakan 888 (diambil saat turun)

Trek tanjakan 888 (diambil saat turun)


Tanjakan tercuram di gunung Bongkok

Trek tanjakan 925 (diambil saat turun)

Trek tanjakan 925 (diambil saat turun)

Sebelum trek tanjakan 925 (diambil saat turun)

Setelah berjibaku dengan tanjakan demi tanjakan, akhirnya pendakian selama 1 jam 40 menit kami tiba dipuncak batu tumpuk yang merupakan puncak dari gunung Bongkok dan terbayar semua rasa capek kami. Di puncak pemandangannya sangat indah sekali. terlihat sangat jelas gunung Parang dan gunung Lembu dan waduk yang sangat luas menyerupai lautan yaitu waduk Jatiluhur. Bak lukisan dari Yang Maha Kuasa, kami tidak bisa berkata apa-apa selain ucapan syukur tanpa batas. Sesampainya di puncak kami menikmati keindahan alam yang di ciptakan Tuhan, foto-foto pastinya dan ditutup dengan sarapan di puncak. Tetapi kalian harus berhati-hati ketika di puncak. Kewaspadaan cukup tinggi mutlak karena puncak yang sempit tetapi banyak orang yang datang harus hati-hati setiap mengabadikan moment. Karena bukan tidak mungkin kalian bisa terpeleset dan jatuh langsung ke dasar jurang setinggi ratusan meter. Waspada dan saling sabar bergantian untuk berfoto pokoknya.

Sampai!

Sebelah kiri gunung lembu dan kanan gunung parang dengan latar jatiluhur
Waduk Jatiluhur yang bagaikan lautan

Bayangan gunung bongkok

Tanpa kebersamaan, kita tidak akan bisa mencapai puncak ini

Ini baru yang namanya sky dining!

Puas menikmati puncak ditambah perut sudah terisi. Kami bergegas untuk turun. Awalnya, kami ingin langsung turun menuju pos 2 kembali, ternyata setelah melihat ada orang yang dari batu datar dan katanya view nya lumayan bagus, kamipun tergoda untuk kesana. Untuk menuju batu datar, kalian belok kiri arah puncak. Jalannya terus menurun dengan cukup curam. Cuma butuh waktu 10 menit waktu turun kalian sudah sampai di batu datar dengan view yang ga kalah keren dari puncak batu tumpuk ditambah sepi pengunjung. Ternyata spot batu datar adalah spot terbaik untuk menikmati sunrise nya.

Gunung Parang terlihat jelas dari batu datar

Gunung lembu dan Jatiluhur terlihat jelas dari batu datar
Puas menikmati batu datar, kami pun bergegas untuk turun menuju pos 2. Jangan kalian pikir dari batu datar menuju pos 2 itu turun, jalannya nanjak men tapi dengan tanjakan tidak begitu terjal. Sesampainya di spot sebelum puncak, kami belok kiri dan menuruni tanjakan-tanjakan ektrim tadi yang kami sudah lakukan. Ternyata turunnya lebih berat daripada naiknya. Butuh pemikiran cepat dan matang saat turun. Jatuh, terpeleset, nyungsep, merosot adalah hal umum ketika turun di trek seterjal ini. Kami turun kurang lebih 1 jam lamanya karena si jati yang masih baru banget naik gunung agak ketakutan melihat treknya. Sesampainya di pos 2 Munclu dan bergegas ke saung, kami bertiga bersyukur sekali sampai kembali di pos 2 dengan keadaan sehat, selamat dan tidak ada kendala sedikit pun seperti kaki terkilir dsb.

Sesampainya di pos 2 sekitar jam 10an, kami masak-masak dahulu seperti energen guna mengembalikan energi yang terpakai. Setelah packing rapi dan badan sudah mulai terasa enak kembali, jam 11 siang kami bergegas pulang dari gunung yang sangat luar biasa ini. Alur transportasi pulang sama ya seperti saat berangkat. Sesampainya di stasiun Purwakarta jam 1 siang ternyata ada kereta yang jalan jam 1.15 siang. Kami rencana nya ingin naik kereta yang jam 16.15, tetapi karena kereta masih menunggu langsung aja kami beli dan pulang menuju Jakarta kembali.


Ada beberapa tips buat kalian yang mau ke Gunung Bongkok, asli ini jalan-jalan termurah yang pernah gue rasain ke luar daerah, dengan uang 100rb sudah cukup.
  • Dari Jakarta, kalian bisa naik kereta lokal Purwakarta dari Jakarta Kota jalan yang pagi jam 09.45 dengan tarif 3rebu saja dan pulang dari Purwakarta kalo mau santai leha-leha jam 16.15 duduk dan pilih gerbong sesuka kalian saja, berdiri kalo ada nenek-nenek saja yang ga dapet tempat duduk. 
  • Tarif angkot dari stasiun ke kota 4rebu, kota ke Plered 7rebu dan Plered ke desa Cikandang 10rebu, pulangnya pun sama. Pokoknya pastiin harga dulu ke abang angkot sebelum naik.
  • Buat makan, bawa aja logistik (macem beras, mie, telor, kornet dsb), kompor portable, gas portable dll atau kalo gamau repot ya tinggal pesen sama warga sekitar ada paket sekali makan 70ribu untuk 5 orang udah pake nasi liwet, ikan mujaer sama lalapan. Tetapi harus pesen minimal 1 hari sebelum kalian kesana.
  • Registrasi perorang 5ribu dan bagi yang ingin menyewa saung untuk tidur cukup membayar 10ribu. Asli saungnya kayak hotel.
  • Banyak banget spot untuk mendirikan tenda di pos 2, mau yang isi 2-3, 4-5, atau 10 sekaligus pun bisa kalian dirikan dengan nyaman.
  • Ada sumber air di dekat pos 2 Munclu, cukup bawa botol-botol 1,5 liter dari rumah dan refil disana pun jadi. Siapin fisik secara matang sebelum pendakian.
  • Lama pendakian dari pos 2 menuju puncak batu tumpuk adalah 1-1.5 jam saja.
  • Bagi yang ingin menikmati sunrise, kalian bener-bener harus sudah siap mendaki dari jam 4 pagi dan tujuannya adalah ke batu datar, jangan puncak batu tumpuk. Sebab spot view sunrise terbaik kata orang yang berpengalaman kesana adalah dari batu datar.
  • Saat berada di puncak batu tumpuk, kehati-hatian dan kewaspadaan adalah hal mutlak. bersabarlah ketika ingin foto dengan mengantri. Sebab jurang yang menganga di tepi puncak siap menghujam siapa saja yang tidak waspada
  • Saat mendaki disarankan untuk memakai sendal/sepatu gunung yang benar-benar anti slip. Treknya tanah campur bebatuan membuat pendaki mudah tergelincir.
  • Saat turun, disarankan untuk menggunakan sarung tangan agar mempermudah dan mempercepat turun dengan bantuan tali webbing
  • Dan yang terakhir, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, jangan ambil apapun kecuali foto, dan jangan bunuh apapun kecuali waktu.

Itulah cerita pengalaman dan tips dari saya saat mendaki gunung Bongkok, gunung yang meskipun pendek tetapi memiliki trek yang tidak bisa diremehkan dan puncak yang sangat indah dan setara dengan gunung-gunung lainnya. Hidup itu hanya sekali dan muda juga sekali, maka sempatkanlah untuk bertraveling atau naik gunung dengan temanmu, sahabatmu, komunitasmu, dll minimal satu bulan sekali. Teruslah bereksplorasi di negeri mu sendiri dan salam lestari!

Komentar

  1. fix gw gak salah.masih inget gw kan???bagi kontak lo dong

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita pernah ketemu sebelumnya mba? maaf saya lupa :D

      Hapus
  2. Maaf mas, ada nomor kontak petugas / warga sekitar gunung bongkok? Kalo ada saya minta :D rencana mau ke gn lembu tapi masih ragu ke sana atau ke gn bongkok :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya mas, angkot kesana nomornya berapa & warna apa?

      Hapus
    2. maaf mas baru balas..kontak nya saya lupa waktu itu padahal dikasih hehe... Saya juga mau ke gunung lembu, katanya si gajauh dari gunung bongkok.

      Kalo angkot sendiri dari stasiun purwakarta naik yang ke arah pertigaan kota, trus lanjut pake angkot warna hijau yang ke arah plered, dari plered naik angkutan umum tapi mobil pribadi ke desa cikandang

      Hapus
  3. Salam,
    mas saung yg disewa disana banyak ? Ada kontak orangnya gak buat booking tempat duluan ?
    thx banget ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada 3 saung mba, saungnya itu share jadi siapa aja boleh join asal ga berlebihan orangnya. Untuk CP nya saya ngga ada mba...

      Hapus
  4. TERIMA KASIH KAK ,
    SANGAT BERMANFAAT:)

    BalasHapus
  5. Per Februari 2017 kereta ke Purwakarta bukan dari Kota tapi Dr Tanjung Priok. Pas banget mau ke sana long weekend nanti, ini baru turun Ciremai. Trims ya intinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener mas, sekarang kalau mau naik kereta lokal ke Purwakarta dari Jakarta pemberangkatan berubah dari Tanjung Priok, alternatif lain bisa naik dari Kemayoran.

      Hapus

Posting Komentar