Perjalanan ini spontan, tanpa gue rencanain, tanpa gue bilang-bilang ke yang lain. Tiba-tiba seminggu sebelum UTS, gue ngerasa jenuh, capek *butuh minggat. Yap gue cari-cari ide, terbesit untuk jalan-jalan one day trip aja ke kampung halaman gue, yaitu ke Yogya yang kaya akan wisata, murah lagi karena sodara gue kebetulan tinggal disana. Eh rencana mau sendiri, ternyata Ibu dan Bapak juga mau ikut, tapi mereka mau nengok nenek dan gue malah ngelayap. Bersama sodara gue, partner in crime untuk jalan-jalan di Yogya tepatnya di daerah Geopark Gunung Kidul, kita berpetualang aja one day adventure Yogyakarta!
Bersama orangtua gue, kita berangkat hari sabtu, 17 Oktober pagi pake kereta Gajahwong. Pas uda sampe Yogya, kita langsung menuju rumah nenek gue yang ada di Gunung Kidul dan istirahat disana. Pas sampe, gue dan Dinda (partner in crime) memilih untuk ke Kalisuci karena kita berdua belum pernah kesana sebelumnya. Oke itu rencana pertama kita paginya, untuk menyusuri indahnya Geopark Kalisuci yang terkenal akan keindahannya.
Minggu, 18 Oktober 2015
Minggu pagi yang cerah, gue dan Dinda siap packing dan berangkat menuju Kalisuci. Lokasi Kalisuci sendiri ga jauh dari rumah nenek gue, hanya butuh 15 menit aja pake motor. Sesampainya di Kalisuci, masih dalam kondisi sepi karna kebetulan kita dateng jam 9 pagi. Kita diunjuk ke guide untuk menemani kita berpetualang di Kalisuci, dipakein pelampung, dekker, helm, dan langsung menuju bibir goa Kalisuci. Oh ya untuk tarifnya sendiri itu 75rb sudah termasuk makan mie instan dan minum gratis setelah berpetualang. Tapi karena gue bawa si Dinda yang kenal banyak sama orang sana, dapet diskon jadi 50rb aja, lumayan kan.
Oh ya kenapa dinamakan kalisuci? Menurut sumber ini disebut Kalisuci karena di Kalisuci terdapat mata air yang terletak disebelah atas aliran sungai yang airnya sangat jernih dan tetap jernih meskipun air sungai keruh ketika musim hujan. Sumber mata air ini dulunya merupakan satu-satunya sumber kehiduoan masyarakat sekitar untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari, baik untuk minum, mandi, cuci dan lain-lain. Tanpa dimasak, air dari sumber air Kalisuci bisa langsung di minum tanpa takut akan sakit, karena sumber air tersebut belum tercemar limbah apapun.
Setelah menelusur jalan yang menurun dengan tangga, kita sampai di bibir goa yang cukup besar. Sebelum berpetualang, kita di briefing dulu bagaimana teknik-teknik, terus juga kalo terjadi hal yang ga di inginkan harus bagaimana. Setelah briefing, kita meluncur trus satu persatu masuk ke dalam mulut goa.
Penelusuran di dalam goa yang cukup gelap dan sangat besar, tapi ga kaya goa pindul, ada bagian-bagian seperti bagian terang, remang, gelap abadi. Air di kalisuci saat itu berwarna hijau tosca, bagus karena sedang musim kemarau. Kita menempuh goa pertama ini hanya kurang dari 40 menit. Setelah itu sampai di ujung goa, dan ini lah tempat untuk istirahat sejenak dan foto-foto pastinya.
Setelah puas foto-foto, kita lanjutin menuju goa selanjutnya yang menjadi perjalanan terakhir di Kalisuci. Untuk menuju goa selanjutnya, jeram air pada saat itu kurang kenceng, padahal kalo kenceng seru banget karena kita di tubing tapi berasa maen arung jeram. Setelah melewati jeram, kita masuk menuju goa terakhir. Goa ini istilahnya hanya numpang lewat, abis kita keluar dari goa ini, maka berakhir pula petualangan kita di Kalisuci.
Setelah semua terlewati, kita kembali lagi untuk menuju basecamp. Tapi ada perjuangan sebelum kembali yaitu menaiki anak tangga yang terjal nya cukup minta ampun bagi yang gak biasa, ati-ati sempoyongan aja. Nah setelah melewati tangga curam, kita di jemput pake mobil pajero (Panas nJabo jERO) alias mobil bak yang uda tua banget pokoknya. Setelah sampai di basecamp kembali, kita disajikan mie instan dan minum gratis.
Nah setelah ini, gue ama dinda bingung kan tuh, masa udah begini doang jalan-jalannya, mana masih siang bolong jam 12. Terbesit dipikiran gue untuk ke gumuk pasir yang ada di sekitaran pantai Parangtritis. Spot ini dari dulu uda gue incer banget, tapi ga kesampean mulu. Yauda tapi kita istirahat dulu dan menuju gumuk pasir itu sore hari.
Tepat setelah ashar atau jam 3 sore gue dan Dinda meluncur menuju gumuk pasir yang namanya ternyata gumuk pasir Parangkusumo. Kenapa sore?biar ga panas cuy namanya gumuk pasir kalo siang bisa panas banget, malem dingin banget. Kita berangkat melalui JLS (Jalur Lintas Selatan) yang ngehubungin Cilacap -Yogyakarta dan akan di ekstend sampai Pacitan.
Perjalanan kita tempuh selama 1 jam 30 menit saja, gue dan Dinda sudah sampai di pantai Parangtritis. Saat itu tujuan kita bukan ke Parangtritis, tapi ke Parangkusumo. Jalan terus akhirnya kita sampai di best spot Parangkusumo buat Sand Boarding.
Sebetulnya kita berdua mau main SandBoarding. Tapi gara-gara ga bawa uang yang cukup dan ga ada ATM disana, yauda kapan-kapan saja. FYI, gumuk pasir Parangkusumo itu ada 3 spot. Spot 1 di jalan Parangtritis-Yogya, itu spot yang best banget buat kalian yang mau maen Sand Boarding. Biaya sewa board nya 70rb pakai sepuasnya dan bisa ganti-gantian sama temen kalian. Semakin banyak semakin murah kan satu board bisa buat rame-rame.
Spot kedua yaitu di pinggir jalan pantai Parangkusumo. Nah spot ini yang jadi tujuan kita karena hanya mau foto-foto aja niatan awal kesini itu. Spot kedua ini kurang bagus menurut gue, soalnya kontur gumuknya cenderung rata. Nah kita pindah ke spot ke-3 yang gajauh dari spot ke-2, itu merupakan tempat yang the best banget buat kalian foto-foto baik formal ataupun informal. Kita sampe jam 5 sore dan cuaca sangat bersahabat, foto-foto deh kita.Tepat mahgrib berkumandang akhirnya gue dan Dinda balik lagi deh ke rumah karena udah selsai one day trip kita yang ga sengaja direncanain ini.
Ada beberapa tips dari gue buat kalian yang mau mengunjungi Kalisuci dan gumuk pasir Parangkusumo ini
Oh ya kenapa dinamakan kalisuci? Menurut sumber ini disebut Kalisuci karena di Kalisuci terdapat mata air yang terletak disebelah atas aliran sungai yang airnya sangat jernih dan tetap jernih meskipun air sungai keruh ketika musim hujan. Sumber mata air ini dulunya merupakan satu-satunya sumber kehiduoan masyarakat sekitar untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari, baik untuk minum, mandi, cuci dan lain-lain. Tanpa dimasak, air dari sumber air Kalisuci bisa langsung di minum tanpa takut akan sakit, karena sumber air tersebut belum tercemar limbah apapun.
Setelah menelusur jalan yang menurun dengan tangga, kita sampai di bibir goa yang cukup besar. Sebelum berpetualang, kita di briefing dulu bagaimana teknik-teknik, terus juga kalo terjadi hal yang ga di inginkan harus bagaimana. Setelah briefing, kita meluncur trus satu persatu masuk ke dalam mulut goa.
 |
| Bibir Goa Kalisuci |
 |
| Sebelum pengarungan |
Penelusuran di dalam goa yang cukup gelap dan sangat besar, tapi ga kaya goa pindul, ada bagian-bagian seperti bagian terang, remang, gelap abadi. Air di kalisuci saat itu berwarna hijau tosca, bagus karena sedang musim kemarau. Kita menempuh goa pertama ini hanya kurang dari 40 menit. Setelah itu sampai di ujung goa, dan ini lah tempat untuk istirahat sejenak dan foto-foto pastinya.
 |
| Istirahat sejenak |
 |
| Warna airnya lagi bagus |
Setelah puas foto-foto, kita lanjutin menuju goa selanjutnya yang menjadi perjalanan terakhir di Kalisuci. Untuk menuju goa selanjutnya, jeram air pada saat itu kurang kenceng, padahal kalo kenceng seru banget karena kita di tubing tapi berasa maen arung jeram. Setelah melewati jeram, kita masuk menuju goa terakhir. Goa ini istilahnya hanya numpang lewat, abis kita keluar dari goa ini, maka berakhir pula petualangan kita di Kalisuci.
 |
| Mulut akhir goa Kalisuci |
Setelah semua terlewati, kita kembali lagi untuk menuju basecamp. Tapi ada perjuangan sebelum kembali yaitu menaiki anak tangga yang terjal nya cukup minta ampun bagi yang gak biasa, ati-ati sempoyongan aja. Nah setelah melewati tangga curam, kita di jemput pake mobil pajero (Panas nJabo jERO) alias mobil bak yang uda tua banget pokoknya. Setelah sampai di basecamp kembali, kita disajikan mie instan dan minum gratis.
Nah setelah ini, gue ama dinda bingung kan tuh, masa udah begini doang jalan-jalannya, mana masih siang bolong jam 12. Terbesit dipikiran gue untuk ke gumuk pasir yang ada di sekitaran pantai Parangtritis. Spot ini dari dulu uda gue incer banget, tapi ga kesampean mulu. Yauda tapi kita istirahat dulu dan menuju gumuk pasir itu sore hari.
Tepat setelah ashar atau jam 3 sore gue dan Dinda meluncur menuju gumuk pasir yang namanya ternyata gumuk pasir Parangkusumo. Kenapa sore?biar ga panas cuy namanya gumuk pasir kalo siang bisa panas banget, malem dingin banget. Kita berangkat melalui JLS (Jalur Lintas Selatan) yang ngehubungin Cilacap -Yogyakarta dan akan di ekstend sampai Pacitan.
Perjalanan kita tempuh selama 1 jam 30 menit saja, gue dan Dinda sudah sampai di pantai Parangtritis. Saat itu tujuan kita bukan ke Parangtritis, tapi ke Parangkusumo. Jalan terus akhirnya kita sampai di best spot Parangkusumo buat Sand Boarding.
 |
| Pada maen SandBoarding |
Sebetulnya kita berdua mau main SandBoarding. Tapi gara-gara ga bawa uang yang cukup dan ga ada ATM disana, yauda kapan-kapan saja. FYI, gumuk pasir Parangkusumo itu ada 3 spot. Spot 1 di jalan Parangtritis-Yogya, itu spot yang best banget buat kalian yang mau maen Sand Boarding. Biaya sewa board nya 70rb pakai sepuasnya dan bisa ganti-gantian sama temen kalian. Semakin banyak semakin murah kan satu board bisa buat rame-rame.
Spot kedua yaitu di pinggir jalan pantai Parangkusumo. Nah spot ini yang jadi tujuan kita karena hanya mau foto-foto aja niatan awal kesini itu. Spot kedua ini kurang bagus menurut gue, soalnya kontur gumuknya cenderung rata. Nah kita pindah ke spot ke-3 yang gajauh dari spot ke-2, itu merupakan tempat yang the best banget buat kalian foto-foto baik formal ataupun informal. Kita sampe jam 5 sore dan cuaca sangat bersahabat, foto-foto deh kita.Tepat mahgrib berkumandang akhirnya gue dan Dinda balik lagi deh ke rumah karena udah selsai one day trip kita yang ga sengaja direncanain ini.
 |
| Hamparan gumuk yang luas banget |
 |
| senja di kala itu |
Ada beberapa tips dari gue buat kalian yang mau mengunjungi Kalisuci dan gumuk pasir Parangkusumo ini
Kalisuci :
- Pastiin dulu kalian nelpon pihak sana persoalan debit air. Debit air kemungkinan memang tidak akan kering, tapi kalo hujan deres, kemungkinan besar Kalisuci akan ditutup.
- Lokasinya ada di daerah Semanu, deket dari Wonosari. Jadi kalo kalian dari Yogya kota, rutenya adalah Yogya kota - Wonosari - Semanu.
- Saran saya gunain motor/mobil sewaan aja biar praktis. Bisa si pake angkutan umum yaitu dari terminal Giwangan pake bus Putra Widodo, nanti bilang aja sama keneknya turun di Semanu sekretariat Kalisuci dan Goa Jomblang.
- Buat biayanya itu 70-75ribu uda dapet makan siang mie instan
- Kalo kalian dari Yogya kota, gampang banget. Tinggal menuju pantai Parangtritis aja, nanti baru ke arah pantai Parangkusumo
- Waktu yang di rekomendasiin itu pagi hari jam 6-10 dan sore hari jam 15-18. Karena kalo siang hari cuaca disana bakal panas banget, kalo malam hari bakal dingin banget. Mirip cuaca gurun.
- Gumuk pasir Parangkusumo itu ada 3 spot, the best buat Sand Boarding, the best buat galau-galauan, the best buat foto-fotoan. Tinggal pilih deh tuh.
- Berkunjung ke gumuk pasir Parangkusumo ga dipungut biaya, cuma bayar parkir aja.
Oke deh itu dia cerita gue one day trip aja di kampung halaman gue yang penuh dengan cerita. Kalo kepala uda puyeng, penat, stress, jangan dibawa galau, ayo jalan karena jalan-jalan itu ga bikin lo panik dan happy mulu bawannya. Selalu jaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan karena kita bukan orang sembarangan. Salam lestari, salam ransel, dan salam secangkir kopi item panas semua!
wihhh kerennn
BalasHapusmobil jogja
cantik banget pemandangannya,,pengen maen kesana,
BalasHapusRental Mobil Jogja