Danau Gunung Tujuh Kerinci : Etape Pemanasan Sebelum Mencumbu Atap Sumatera

Danau Gunung Tujuh merupakan salah satu danau tertinggi di Indonesia. Berada di ketinggian 1950 meter di atas permukaan laut, udah pasti deh syahdu banget suasananya. Pendakian ke Danau Gunung Tujuh ini merupakan serangkaian acara gue dalam menggapai atap Sumatera. Daripada banyak cincong, langsung aja ke ceritanya ya!


Jadi sebelumnya gue udah buat blog mengenai pendakian ke Gunung Kerinci. Di blog itu gue tulis sama siapa gue berangkat, naik apa, dan lain-lain. Gue buat tulisan ini kepisah supaya menuh-menuhin aja tulisan blog gue hahaha soalnya kalo digabungin sama pendakian Kerinci bakal panjang betul.

Jumat, 7 September 2018
Pemanasan dengan landscape yang sempurna

Jadi kata Mas Bram selaku guide gue dan temen-temen dalam ekspedisi Kerinci, sebelum mendaki Kerinci, ada baiknya kita mendaki Danau Gunung Tujuh dulu. Ada beberapa alasan yang menurut gue logis si dari yang di jelasin Mas Bram, pertama karena kalau sudah turun dari Kerinci kita bakal males untuk jalan lagi, kedua supaya ini menjadi medan pemanasan aja biar gak kaget ngeliat jalur Kerinci nanti. Karena saran yang logis itu, kita semua sepakat untuk mendaki Danau Gunung Tujuh di hari pertama kami.

Jarak dari rumah Mas Bram di Tugu Macan ke Danau Gunung Tujuh lumayan jauh. Kita jalan menggunakan mobil pick up dan memakan waktu sekitar setengah jam. Alhamdulillah cuaca saat pagi itu bener-bener cerah, Kerinci juga terlihat sangat jelas, jadi kita bisa bilang ini semesta mendukung penuh untuk pemanasan kita mendaki Danau Gunung Tujuh.

Berangkaaat

Kerinci lagi ceraaah


Sampai di pintu loket
Setelah Mas Bram melakukan pembayaran tiket, kita meneruskan perjalanan menuju pintu rimba Gunung Tujuh. Jalan kaki bisa, tapi ya makan waktu hingga 40 menitan lho soalnya lumayan jauh. Sesampainya di pintu rimba, maka pemanasan pendakian pra Kerinci pun di mulai. FYI sekarang untuk menuju Danau Gunung Tujuh sudah ada 3 pos untuk istirahat.

Kawasan pintu rimba Gunung Tujuh

Etape Pintu Rimba - Pos 1

Dari pintu rimba menuju pos 1 jalur sudah menanjak tanpa tedeng aling-aling. Anjiir lah gue kira ya yang namanya pemanasan mah jalurnya datar gitu, ini mah bener-bener mirip Ciremai Linggarjati cuk! Jalurnya dominasi akar dan minim banget bonus. Di sini tenaga bener-bener dikuras, untung aja kita semua bawa tas daypack jadi gak kerasa berat nya deh. Singkatnya setelah berjalan selama 40 menit, kita tiba di pos 1. Oh ya tidak ada tulisan atau papan informasi mengenai pos ya, hanya saja setiap pos terdapat bedeng untuk istirahat/neduh dan papan informasi mengenai flora/fauna dan cerita Gunung Tujuh.

Jalurnya tanjakan berakar

Di pos 1 ada lho ayunan alami kayak begini
Pos 1, papan informasi habitat Harimau Sumatera

Etape Pos 1 - Pos 2 - Pos 3

Setelah istirahat selama 10 menit, kita melanjutkan perjalanan ke pos 2 dan lanjut tanpa istirahat ke pos 3. Jalur masih tetep sama gak ada perubahan, menanjak minim bonus dan full akar. Satu keuntungannya adalah teduh bangetttt, trus kita selalu disambut sama suara Owa-owa gitu deh, bener-bener simponi semesta. Singkatnya setelah berjalan selama 1 jam setengah dari Pos 1, kita sampai di pos 3 tanpa istirahat terlebih dahulu di pos 2.

Bedeng pos 3

Istirahat sejenak
Etape Pos 3 - Danau Gunung Tujuh

Nah bisa dibilang etape dari Pos 3 menuju danau adalah jalur yang asik tapi juga sebagai jalur yang ngehe. Kenapa asik? Soalnya ini bakal turuuuun trus sampe danau. Kenapa ngehe? Soalnya nanti pas kita pulang ya otomatis jadi nanjak super ngehe, daaan turun pun di sini perlu mikir soalnya curam banget + banyak akar. Bener aja, turun aja kita jalannya udah kayak naik, pelan-pelan saking curamnya. Kudu waspada dan jangan ngebleng pas turun ke danau soalnya kiri kanan lo jurang. Singkatnya setelah turun selama 20 menit, akhirnya kita tiba di Ranukumbolo nya Jambi, salah satu danau tertinggi di Indonesia, Danau Gunung Tujuh!!!

Sampeee!

Asli cuk, cakep bueneer
Sebetulnya di danau ini kita bisa lho naik sampan. Cuma waktu itu males aja dan udah terlalu siang, karena untuk menjelajahi danau dengan sampan butuh waktu hingga 2 jam lamanya. Jadi selama di danau kita cuma menikmati dengan secangkir kopi dan foto-foto pastinya doong, wong cakepnya maksimal bener ini danau!

Ngopi bossss

Kopi, alam, dan kamu adalah komposisi candu yang sempurna

Duh mba puji, berani amat dah lo

Tepar bosku

Enaknya gangguin orang foto-foto

Gue masih mikir gimana caranya mba Puji bisa sampe situ

Nyiduk air bakal minum, airnya lebih seger dan lebih bersih dari Ranukumbolo!

Full team

Selfie behind the scene

Eakkkk
Etape Turun

Setelah pada puas foto-foto, kita pun memutuskan untuk pulang. Inget kan kenapa jalur pos 3 ke danau itu ngehe? Soalnya kita ni mau pulang kudu lewatin tanjakan hebat dulu, gempoooor! Setelah berjalan selama 30 menit dari danau, kita tiba di Pos 3. Setelah istirahat di pos 3, kita melanjutkan untuk turun dan rencananya tanpa berhenti yang berarti di setiap pos. Singkatnya perjalanan selama 1 jam setengah dari Pos 3, kita tiba lagi di pintu rimba dengan cuaca yang cukup mendung. Rasa-rasanya betis kita udah mulai "panas" untuk mendaki Gunung Kerinci esok hari, sudah mulai gempor dikit juga maksudnya hahaha.

Ketemu binatang lucu sebelum pintu rimba

Akhirnya turun dengan selamat sentosa

Oke deh itu dia cerita gue mendaki Danau Gunung Tujuh secara tek-tok. Beneran deh, menurut gue saran Mas Bram untuk mendaki Danau Gunung Tujuh terlebih dahulu itu bener adanya. Soalnya kalo udah turun dari Kerinci, rasanya males banget cuk mana jalur Danau Gunung Tujuh ini lumayan bikin gempor, even kita pake daypack ya tetep aja gempor! Jadi buat kalian yang ingin mendaki Kerinci, sebaiknya luangkan waktu untuk mendaki Danau Gunung Tujuh dulu ya menurut gue, supaya lo dapet semua keindahan di wilayah Kerinci dan itung-itung sebagai pemanasan sebelum pendakian yang sesungguhnya yaitu Gunung Kerinci.



Danau Gunung Tujuh, 7 September 2018


Komentar